Blogroll

Minggu, 27 November 2011

Bandung dan Jakarta, Di Bawah Ancaman Gempa Bumi Dahsyat

Bandung dan Jakarta, Di Bawah Ancaman Gempa Bumi Dahsyat

 
 
 
 
 
 
i
 
1 Vote
Quantcast
Masyarakat Bandung dan Jakarta harus lebih waspada, karena kedua kota itu terancam gempa bumi besar. Para ahli memprediksi potensi gempa yang terjadi bisa mencapai  8 Skala Richter. Penelitian terakhir menunjukkan terdapat temuan pergerakan lempeng Sunda yang rawan berpotensi gempa besar melanda Paris Van Java berkekuatann 8 SM. Sebelumnya para ahli juga memperkirakan Jakarta juga berpotensi gempa hingga 8,7 Skala Richter. Beberapa penelitian tentang bencana katastropik purba menemukan fakta bahwa sejumlah daerah menyimpan potensi gempa yang berbahaya.
Bandung ternyata masih menyimpan potensi gemba yang dahsyat di masa depan. Penelitian tim ahli dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Institut Teknologi Bandung serta SKP BSB. Tim yang terdiri dari pakar gempa dan geologi  tersebut,  sejak beberapa bulan lalu  melakukan penelitian terhadap sejumlah patahan lempeng yang diduga terjadi akibat bencana purba yang berkala besar (katastropik). Penelitian baru dilakukan di tiga tempat, yakni patahan Sumatera, patahan Lembang, dan Selat Sunda. Tim  Katastropik mengidentifikasi ketiga daerah itu menyimpan potensi gempa besar di atas 8 SR.
Bandung rawan terancam gempa besar saat Tim Katastropik menemukan bekas danau di zaman purba yang pernah mengalami gempa besar. Ditemukan bukti pada zaman purba, kota Bandung sekarang ini, dulunya adalah danau. Itu sekitar 16 ribu tahun lalu.
Penelitian menemukan sebuah sesar yang berada di Bandung. Sesar, yang dalam istilah ilmiah disebut fault, merupakan retakan di kerak bumi yang mengalami pergeseran atau pergerakan. Sesar Lembang, demikian namanya.   Sesar tersebut membelah daerah Maribaya hingga Cisarua. Panjangnya mencapai 22 kilometer. Sesar ini merupakan salah satu sesar aktif di pulau Jawa yang berhubungan dengan aktivitas gunung Sunda purba. Sesar Maribaya terhubung dengan sesar Cimandiri dan sesar Baribis yang juga aktif
Fakta bahwa sesar lembang bergeser 2 mm per tahun itu, adalah sebuah peringatan akan potensi bencana. Laju sesar ini memang bisa memicu gempa besar yang merusak. Pergerakan sesar Lembang sudah dipantau. Keberadaan patahan lempeng bawah tanah itu akan terus dipantau dan dibuat pendetailannya. Hal ini untuk mengantisipasi potensi gempa besar yang bisa saja mengancam Kota Bandung dan sekitarnya.
Jakarta Juga Terancam
Wilayah Jakarta juga terancam oleh pusat gempa di Selat Sunda, setelah Tim Katastropik menemukan bekas patahan gempa purba. Dahulu ada pelepasan energi yang sangat besar di sana, sehingga diprediksi jika terjadi gempa bisa mencapai 8,7 skala richter di Jakarta. Saat ini tim peneliti sedang buat modellingnya.
Ahli Gempa LIPI, Dani Hilman mengatakan, pusat gempa berkekuatan 8,7 SR berada di Selat Sunda, bahkan menurutnya potensi kekuatan gempa bisa diatas 8,7 SR. Potensinya ada, tapi kita belum bisa mengatakan secara detail karena ini masih dalam penelitian kita jadi datanya sekarang masih sedikit.
Dasar ilmiah prediksi itu adalah bahwa Selat Sunda merupakan terusan dari Mentawai yang sudah lebih dulu diguncang gempa. Selat Sunda merupakan terusan dari Mentawai, tapi nanti akan dikaji lebih dalam lagi dengan penelitian ilmiah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kemungkinan terjadinya gempa. Kota Jakarta menyimpan potensi, berpusat di Selat Sunda. Dahulu ada pelepasan energi yang sangat besar di sana, sehingga ada gempa besar 8,7 SR di jakarta. Saat ini sebaiknya melakukan modelling.
Selat Sunda dianggap dapat menyimpan gempa purba berkekuatan 8,7 SR yang menimbulkan tsunami. Aktivitas tektonik, vulkanik di Selat Sunda tahun 416 Masehi terjadi gempa yang menyebabkan naiknya gelombang lautdan mengenangi daratan dan memisahkan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Oktober tahu 1722 gempa bumi terjadi di laut yang dirasakan di Jakarta dan menyebabkan air laut naik seperti air mendidih.
Gempa purba ini akan terjadi sebab terjadinya gempa merupakan suatu siklus. Hanya saja, ia tidak bisa memastikan kapan gempa itu akan terjadi. Seperti di Tsunami di Aceh, sudah pernah terjadi sejak ribuan tahun lalu. Bencana itu siklus, pasti akan terulang. Dalam hukum kekekalan energi, suatu saat potensi energi yang tersimpan dalam perut bumi akan dilepas.
Sebagai sebuah kota besar, Jakarta. Dan Bandung termasuk salah satu dari 20 kota besar dunia yang perlu mengantisipasi datangnya bencana besar. Kota besar dunia lainnnya yang menjadi ancaman gempa besar adalah Tokyo, Jepang dan Tripoli, Libya.
Pemerintah saat ini memprioritaskan adanya mitigasi bencana untuk menghindari tingginya korban jiwa. Selain mempersiapkan masyarakat dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana, Pemerintah juga harus mendeteksi gedung-gedung di Jakarta yang mudah ambruk, terkhusus pada gedung yang dijadikan pusat protokol internet.
Mitigasi Bencana
Kondisi geologi Indonesia merupakan pertemuan lempeng-lempeng  tektonik menjadikan kawasan ini memiliki kondisi geologi  yang sangat kompleks. Salah satu konsekuensi logis kekompleksan  kondisi geologi ini menjadikan banyak daerah memiliki tingkat kerawanan yg tinggi terhadap bencana alam.
Daerah rawan bencana gempa dan tsunami Indonesia hampir semuanya berada pada daerah yangg tingkat populasinya sangat padat. Kesadaran serta kesiapan menghadapi bencana alam ini seharusnya dapat dimiliki oleh masyarakat melalui sosialisasi pengenalan kondisi lingkungan geologi serta kesiapan dalam menghadapi bencana alam di lingkungannya. Hampir semua bencana ini di awali dengan gejala-gejala yang perlu diketahui oleh masyarakat sehingga ada kesempatan untuk dapat menghindarinya. Seperti, surutnya muka air laut yang tidak wajar secara tiba-tiba setelah terasa gempa merupakan tanda-tanda akan datangnya tsunami.
Pemerintah harus segera memprioritaskan program mitigasi bencana alam geologi khususnya gempa dan tsunami, pembangunan sistim peringatan dini, dan sosialisasi, latihan-latihan tindakan penyelamatan manusia dalam bencana tersebut.  Tentunya pemerintah harus memberikan alokasi biaya dan anggaran untuk melaksanakan program mitigasi, pemantauan, sistim peringatan dini dan berbagai upaya lainnya. Keterbatasan dana bagi pemerintah bukan alasan untuk menunda program mitigasi tersebut. Peranan swadaya masyarakat seperti pihak swasta, lebaga sosial dan berbagai peran serta masyarakat lainnya  sangat diperlukan untuk melakukan upaya tersebut.
Manajemen bencana merupakan bagian utama dan strategis dalam penanganan suatu bencana. Sangatlah penting untuk meningkatkan kesadaran seluruh umat manusia akan bencana alam, khususnya melalui pemahaman yang lebih baik mengenai bencana alam tersebut. Serta upaya mengurangi resiko bahaya melalui kemampuan teknologi dan manajemen. Salah satu bagian terpenting manajemen bencana adalah mitigasi.
Mitigasi berarti mengambil tindakan-tindakan untuk mengurangi pengaruh-pengaruh dari satu bahaya sebelum bahaya itu terjadi. Istilah mitigasi berlaku untuk cakupan yang luas dari aktivitas-aktivitas dan tindakan-tindakan perlindungan yang mungkin diawali, dari yang fisik, seperti membangun bangunan-bangunan yang lebih kuat, sampai dengan yang procedural. Perlu penggunaan teknik-teknik yang baku untuk menggabungkan penilaian bahaya di dalam rencana penggunaan lahan.
Langkah awal yang dapat dilakukan dalam mitigasi bencana gempa adalah pemetaan daerah rawan gempa yang bisa dilakukan oleh lembaga riset atau perguruan tinggi. Hasil penelitian itu dapat dijadikan landasan untuk kebijakan pemerintah pusat dan daerah serta untuk peningkatan kesadaran masyarakat terhadap ancaman bencana. Kejadian gempa masa lampau dan pencatatan yang akurat dari luas lahan dan pengaruh-pengaruhnya. Kecenderungan gempa bumi untuk muncul lagi di daerah-daerah yang sama setelah masa seratus tahun. Perencanaan lokasi untuk mengurangi kepadatan penduduk di perkotaan di daerah- daerah geologi yang diketahui dapat melipat gandakan getaran-getaran bumi.
Program penting lain dalam mitigasi adalah adanya aturan tentang pendirian bangunan, baik perumahan, perkantoran, maupun fasilitas publik dengan konstruksi yang tahan gempa, sehingga bisa meminimalisasi korban jiwa. Hal ini sering disebut mitigasi struktural karena menekankan pada penguatan seluruh bangunan fisik. Pemerintah sampai saat ini belum mampu mengeluarkan  building codes dan peraturan keselamatan bangunan berdasar zonasi kegempaan. Strategi mitigasi struktural tersebut adalah melakuikan rekayasa bangunan-bangunan untuk menahan kekuatan getaran. Undang-undang bangunan gempa, kepatuhan terhadap persyaratan-persyaratan undang-undang bangunan dan dorongan akan standar kualitas bangunan yang lebih tinggi harus terus diupayakan. Konstruksi dari bangunan-bangunan sektor umum yang penting menurut standar tinggi dari rancangan teknik sipil. Memperkuat bangunan-bangunan penting yang sudah ada yang diketahui rentan.
Langkah mitigasi lain yang penting adalah pembuatan jalur-jalur evakuasi serta rambu-rambu, seperti tanda pintu darurat untuk membantu warga pada saat melakukan evakuasi jika bencana gempa bumi terjadi. Pembuatan jalur ini penting untuk mengurangi kemacetan, saat gempa lalu serta untuk mengurangi risiko terjadi kecelakaan. Pembuatan jalur ini perlu diikuti penyuluhan dan latihan evakuasi bagi pengguna jalan raya, latihan atau simulasi menyelamatkan diri atau keluar secara aman dan tidak panik saat menggunakan tangga darurat di gedung-gedung tinggi saat keluar dari pusat perbelanjaan, pasar, dan sekolah, serta cara berlindung di tempat yang aman saat gempa terjadi. Latihan dalam evakuasi gempa tersebut merupakan pendidikan dalam mitigasi gempa yang sangat penting dilakukan. Seharusnya latihan dan simulasi hal ini merupakan kurikulum wajib yang harus dilakukan setiap tahun bagi semua sekolah, kantor dan  tempat-tempat umum lainnya. Sehingga kelemahan dan kekurangan yang terjadi senantiasa dapat diperbaiki.
Bila berbagai langkah awal dalam mitigasi gempa tersebut dilaksanakan dengan baik merupakan pencegahan yang tepat. Bila itu dilakukan bukannya tidak mungkin peristiwa gempa yang menimpa hotel Ambacang di Padang yang tidak mempunyai tangga darurat dan pondasi yang lemah tersebut terdeteksi, diperbaiki dan dapat meminimalkan korban yang terjadi. Begitu juga bila simulasi evakuasi dilakukan rutin setiap tahun mungkin saja jumlah korban reruntuhan gempa puluhan murid di Gedung bimbingan belajar  Gama dapat dikurangi.semua sekolah, kantor,i semua sekolah, kantor, tempat-tempat umumgempa yang sangat penting dilakukan. Seharusnya hal i
Tanggap darurat gempa adalah mitigasi lain yang harus dipersiapkan saat terjadinya bencana. Peningkatan kemampuan menghadapi ancaman dengan cara pemberian pengetahuan dan keterampilan tentang pertolongan pertama, penyiapan peralatan kesehatan dan kebutuhan dasar, Organisasi tanggap darurat yang telah dibentuk pemerintah sampai tingkat pemerintahan tertentu di daerah jangan hanya sekedar di atas kertas. Perlu terus dilakukan reorganisasi dan konsolidasi secara berkala sehingga saat terjadi bencana organisasi Tanggap Darurat di daerah hanya menjadi macan ompong.
Mitigasi nonstruktural dapat dilakukan dengan memperkenalkan atau menerapkan asuransi bencana di daerah yang rawan sehingga masyarakat tidak harus menunggu bantuan pemerintah atau donatur saat harus melakukan pemulihan pascabencana dan masyarakat dapat kembali melakukan berbagai aktivitas sosial dan ekonomi lebih segera.
Melihat pentingnya upaya mitigasi bencana alam tersebut, tampaknya harus segera dilakukan oleh semua pihak yang diprakarsai oleh departemen sosial. Mitigasi gempa tersebut harus dilakukan secara terpadu, terus-menerus, dan dilakukan semua pihak, sehingga kerugian cacat fisik, jiwa dan harta benda,dapat diminimalkan. Berbagai kejadian mengenaskan yang terjadi dalam bencana gempa tersebut adalah merupakan pengalaman berharga. Seringkali penyesalan itu terulang lagi hanya karena tidak ada inisiatif untuk memulai mitigasi bencana yang sangat penting ini.
Gempa Bumi
Gempa bumi adalah bencana yang selalu mengancam masyarakat Indonesia tanpa bisa diperkirakan secara pasti datangnya. Karena sulit dipastikan waktu terjadinya, maka Indonesia yang termasuk rawan gempa harus melakukan mitigasi gempa dengan baiK.
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan
Dalam setahun rata-rata terjadi 3.500 gempa di wilayah Indonesia. Pada tahun 2005 tercatat sekitar 6.000 gempa, tahun 2006 ada 3.800 gempa, dan tahun 2009 sebanyak 2.700 gempa.
Di tahun 2010, sampai bulan Mei tercatat 3.100 gempa. Ini apakah aktivitas naik atau karena sistem dalam mencatat gempa tambah banyak.
Sementara untuk gempa besar, yang kekuatannya di atas 7 skala Richter, dari tahun 2005 hingga 2010 sudah ada 25 gempa.
Gempa dengan magnitude di atas 7 SR pada tahun 2010, sampai bulan Mei sudah tujuh kali. Ditambah dengan gempa di Yapen, jadi delapan kali.
Untuk klaster Aceh, rata-rata periode ulang 24 hari atau  hampir 1 bulan,  akan terjadi gempa. Tapi ini rata-rata, nyatanya tidak seperti itu, ada kemungkinan satu bulan tak ada gempa sama sekali, atau sebaliknya, dua sampai tiga gempa sebulan

0 komentar:

Posting Komentar